SATYABERITA - Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan ternyata memiliki pengaruh besar terhadap perolehan suara dua paslon calon gubernur dan wakil gubernur DKI yang akan berkontestasi pada Pilgub DKI November 2024 mendatang.
Kedekatan Anies terhadap pasangan Pramono-Rano meski belum meningkatkan elektabilitas tetapi secara signifikan mampu menurunkan suara RK-Suswono.
Demikian juga sebaliknya, Ridwan Kamil-Suswono memerlukan kedekatan dengan Anies setidaknya untuk mempertahankan suaranya tidak turun, atau berharap Anies tetap pada posisi netral.
Hal itu diketahui dari rilis temuan terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengenai pengaruh dukungan Anies di Pilgub DKI Jakarta.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan menjelaskan, pihaknya membagi responden dalam tiga kelompok secara acak dengan jumlah sampel yang sama (masing-masing 400 responden).
Pertama kelompok kontrol, yang mana responden dari kelompok ini diberikan pertanyaan, “Kalau pemilihan langsung gubernur diadakan hari ini, siapa yang akan pilih di antara pasangan nama berikut?”.
Kedua, kelompok treatment 1. Pada kelompok ini responden diberikan pertanyaan, “Kalau pemilihan langsung gubernur dilaksanakan sekarang, dan Anies Baswedan mendukung Pramono Anung-Rano, maka siapa yang akan dipilih di antara pasangan nama berikut?”.
Terakhir kelompok treatment 2. Responden ini diberikan pertanyaan, “Kalau pemilihan langsung gubernur dilaksanakan sekarang, dan Anies Baswedan mendukung Ridwan Kamil-Suswono, maka siapa yang akan dipilih di antara pasangan nama berikut?”.
Menurut Djayadi, adanya tiga kelompok tersebut dimaksudkan untuk melihat seberapa besar pengaruh Anies maupun paslon.
“Jadi eksperimen bermaksud membandingkan hasil dari treatment grup kelompok yang di treatment dengan yang kontrol atau yang tidak diberi perlakuan. Dan kalau ada perbedaan signifikan berarti ada pengaruh,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, Rabu.
Hasil eksperimen LSI menunjukkan jika Anies mendukung Pramono-Rano, maka perolehan suaranya naik menjadi 31,5 persen. Angka ini meningkat dibandingkan tanpa intervensi dukungan Anies atau pada kelompok kontrol yang hanya 29,0 persen.
“Jadi kalau Anies mendukung Pramono-Rano suara dukungan terhadap Pram-Rano meningkat sedikit 2,48 persen,” imbuh Djayadi.
Setelah dilakukan uji statistik, bisa dikatakan dukungan Anies ke Pramono-Rano tidak berpengaruh banyak pada elektabilitas paslon tersebut. Sebaliknya, jika Anies mendukung Ridwan Kamil-Suswono, maka suara Pramono-Rano menurun jadi 26,1 persen.
Artinya terjadi penurunan sebanyak 2,93 persen dibandingkan elektabilitas pada kelompok kontrol yang sebesar 29,0 persen di atas.
“Jadi dukungan Anies terhadap RK-Suswono itu menurunkan tingkat dukungan kepada Pram-Rano sebanyak 2,93 persen. Tapi setelah dilakukan uji statistik dites dukungan ini tidak signifikan penurunannya. Dengan kata lain, siapa pun yang didukung Anies suara untuk Pram-Rano cenderung tidak berubah,” papar Djayadi.
LSI juga melihat eksperimen pengaruh Anies terhadap elektabilitas RK-Suswono. Hasilnya dalam kelompok treatment 1, jika Anies mendukung Pramono-Rano, suara RK-Suswono menurun 11,22 persen dari kelompok kontrol atau tanpa dukungan Anies sebesar 51,7 persen.
“Dan setelah diuji statistik penurunan RK-Suswono akibat dukungan Anies kepada Pram-Rano signifikan. Dengan kata lain, dukungan Anies ke Pram-Rano signifikan akan menurunkan tingkat dukungan masyarakat kepada RK-Suswono,” jelas dia.
Dalam simulasi treatment kelompok 2, jika Anies mendukung RK-Suswono, maka suara paslon tersebut hanya naik 2,03 persen dari 51,7 persen.
“Ini artinya pengaruh Anies menjadi penting signifikan. Baik bagi Pram-Rano maupun RK-Siswono,” pungkas Djayadi.
Komentar0