SATYABERITA- Kesehatan (Rekan) Indonesia menyatakan sikap tegas terhadap makin kuatnya cengkeraman kepentingan global dalam sistem kesehatan nasional. Dalam forum Diskusi Rekan Indonesia yang digelar di Kantor Rekan Indonesia, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu, 31 Mei 2025, Komjen Pol (Purn) Dharma Pangrekun menyampaikan peringatan keras terhadap ancaman liberalisasi kesehatan sebagai instrumen penjajahan gaya baru.
“Jangan mudah percaya dengan isu-isu kesehatan yang dimainkan oleh kekuatan global. Mereka sedang mendesain sistem untuk bisa mengontrol dunia melalui liberalisasi kesehatan,” tegas Dharma Pangrekun di hadapan para peserta diskusi.
Beliau mengungkap bahwa sistem kesehatan hari ini sedang diarahkan untuk menjadikan manusia semata-mata objek bisnis. Tubuh dan jiwa rakyat perlahan dipisahkan dari nilai kemanusiaan dan dijadikan komoditas oleh kekuatan global.
“Bangun solidaritas rakyat. Bangun kekuatan! Jangan serahkan tubuh dan jiwamu untuk diperdagangkan demi keuntungan global,” serunya lantang.
Rekan Indonesia melalui ketua umumnya, Agung Nugroho menegaskan bahwa kedaulatan kesehatan adalah bagian tak terpisahkan dari kedaulatan bangsa. Ketika rakyat tidak lagi punya kuasa atas tubuh dan kehidupannya, maka saat itu pula kita telah dijajah dalam bentuk paling halus namun paling mematikan.
Seruan Rekan Indonesia:
1. Bangkitkan kesadaran politik kesehatan mulai dari keluarga!
2. Tolak sistem kesehatan yang tunduk pada agenda bisnis dan kontrol global!
3. Bangun kekuatan rakyat — karena hanya rakyat yang bisa membela dirinya sendiri!.
“Perlawanan dimulai dari kesadaran. Kesadaran dimulai dari rumah. Dan kekuatan rakyat adalah benteng terakhir bangsa ini!” ujar Agung Nugroho, ketua umum Rekan Indonesia.
Rekan Indonesia akan terus berdiri di garis depan perjuangan rakyat untuk menegakkan hak atas kesehatan yang adil, merdeka, dan berdaulat.
"Rakyat Bersatu, Lawan Liberalisasi Kesehatan! Tubuh dan Jiwa Kami Bukan Barang Dagangan!"
Komentar0