TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

40.000 Pohon Mangrove Rusak Akibat Reklamasi Pulau Pari, Bang Azran Minta Presiden Ambil Sikap

Ket foto: (kanan) Anggota DPD RI asal Daerah Pemilihan DKI Jakarta, H. Achmad Azran. 

SATYABERITA — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Daerah Pemilihan DKI Jakarta, H. Achmad Azran, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Pari pada Jumat (20/6/2025) guna menyerap aspirasi warga yang menghadapi dampak kerusakan lingkungan akibat aktivitas reklamasi.

Dalam kunjungan tersebut, H. Achmad Azran didampingi oleh Asmania selaku perwakilan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Kelurahan Pari, serta Mustaghfirin, Ketua Forum Peduli Pulau Pari (FP3). 

Mereka bersama-sama menyaksikan secara langsung kondisi pulau yang mengalami degradasi ekosistem pesisir secara signifikan.

"Saya sebagai putra Jakarta, sebagai perwakilan masyarakat Jakarta, bersuara keras karena ini adalah musibah. Kita sedang berdiri di atas tumpukan karang yang beberapa bulan lalu dirusak," ujar Bang Azran dalam keterangan tertulis, Jumat. 

"Tanaman mangrove yang ditanam bersama warga dan wisatawan kini hilang hanya dalam hitungan jam," imbuhnya. 

Menurut pria yang akrab disapa Bang Azran ini, lebih dari 40.000 pohon mangrove yang ditanam secara swadaya oleh warga dan wisatawan selama empat tahun terakhir dilaporkan rusak akibat aktivitas reklamasi oleh pihak korporasi. 

Aktivitas tersebut katanya diduga dilakukan tanpa memperhatikan keberadaan ekosistem yang telah dibangun secara bertahap oleh masyarakat.

Sementara itu, Mustaghfirin dari FP3 mengaku sedih melihat kehancuran area mangrove yang selama ini dirawat penuh cinta oleh warga. 

“Saya sendiri ikut menanam. Rasanya sakit hati dan marah bercampur jadi satu. Apalagi kami dianggap menanam mangrove siluman, padahal semua dokumentasi dan data kami lengkap,” ungkapnya dengan nada emosional.

Hal senada juga disampaikan Asmania dari LMK Kelurahan Pari, ia menyebut dampak dari kerusakan tersebut tidak hanya merusak estetika alam, tapi juga mengancam kehidupan masyarakat pesisir. 

“Potensi abrasi meningkat, dan terumbu karang yang menjadi pondasi alami pulau ikut terancam,” jelasnya.

Untuk itu, bang Azran menyerukan agar Presiden Republik Indonesia segera menginstruksikan kementerian terkait, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, untuk turun langsung ke Pulau Pari dan melakukan tindakan konkret.

“Saya tidak hanya akan bersuara, tapi saya akan mengadvokasi warga Pulau Pari agar bisa menanam kembali," tegas Bang Azran. 

"Bukan hanya 40.000, tapi 100.000 pohon mangrove! Kami akan kerahkan masyarakat Jakarta untuk bergotong royong menyelamatkan pulau ini,” sambungnya.

Lebih lanjut Bang Azran juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menindaklanjuti bangunan-bangunan yang telah disegel namun belum ada kepastian hukum terkait penanganannya.

Achmad Azran dalam melaksanakan kegiatan serap aspirasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat solidaritas antara wakil daerah dan masyarakat, sekaligus menegaskan komitmen bersama dalam melindungi lingkungan dan menolak praktik reklamasi yang merugikan ekosistem serta kehidupan warga pesisir. (pot) 


Komentar0

Type above and press Enter to search.