TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Pakar Hukum: BIN “Ketiduran” Gagal Antisipasi Ricuh Demonstrasi

SATYABERITA – Pakar hukum tata negara, Tomu Pasaribu, menilai Badan Intelijen Negara (BIN) gagal menjalankan fungsi deteksi dini terkait aksi demonstrasi yang berujung ricuh. Ia menyebut lembaga intelijen tersebut seperti “ketiduran” sehingga tak mampu mengantisipasi potensi kerusuhan.

“Ini tragedi demo yang nyata-nyatanya BIN ketiduran. BIN itu mestinya sudah bisa mendeteksi jauh hari, bahkan mendekati tokoh-tokoh yang akan menggerakkan massa,” kata Tomu kepada wartawan, Rabu (3/9/2025).

Menurut pria yang akrab disapa Tompas itu, BIN seharusnya memberi masukan kepada Presiden agar acara yang berpotensi memicu protes bisa diantisipasi atau bahkan ditunda. Namun, ia menilai hal tersebut tidak tampak dalam peristiwa belakangan ini.

“Kalau BIN bekerja maksimal, Presiden pasti sudah diingatkan. Tapi faktanya demo jadi liar setelah acara selesai. Itu bukti fungsi intelijen tidak berjalan,” tegasnya.

Tom juga menyoroti kondisi internal BIN yang disebutnya semakin jauh dari profesionalisme. Ia menilai lembaga intelijen itu lebih sering sibuk dengan urusan politik dan proyek, sehingga melupakan tugas utamanya menjaga keamanan negara.

“Kalau sibuk urusan lain, lupa tugas utama, akhirnya ya ketiduran. Intelijen bukan untuk nebak-nebak, tapi harus jelas: siapa tokohnya, apa agendanya, dan bagaimana menghadapinya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tom mengingatkan bahwa kegagalan intelijen membaca situasi bisa membuat aksi massa ke depan semakin sulit dikendalikan.

“Kalau dari awal salah membaca peta, seterusnya akan terus kebablasan. Itu berbahaya bagi negara,” pungkasnya. (pot) 


Komentar0

Type above and press Enter to search.