Pramono menegaskan, pembangunan Taman Bugar merupakan bentuk kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan DPRD DKI. Aspirasi masyarakat diserap melalui anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Hardiyanto Kenneth.
“Ketika Pak Kenneth reses, inilah bentuk kolaborasi yang baik antara anggota DPRD dengan pemerintah DKI yang akhirnya terwujud taman yang akan kita resmikan bersama ini,” ujar Pramono.
Pramono juga mengungkapkan, nama Taman Bugar merupakan idenya yang langsung diimplementasikan bersama Kenneth serta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta. “Kenapa bugar? Karena saya berharap masyarakat bisa memanfaatkan taman ini dengan bebas, menggunakan fasilitas yang ada agar tubuh lebih sehat,” katanya.
Untuk diketahui, Taman Bugar berdiri di atas lahan seluas 2.150 meter persegi yang merupakan aset Pemprov DKI. Berbagai fasilitas tersedia, mulai dari ruang serbaguna, jogging track, lapangan serbaguna, arena permainan anak, hingga guiding block untuk penyandang disabilitas.
Kepala Distamhut DKI Jakarta, Fajar Sauri, menyebut taman ini juga dilengkapi dengan sistem keamanan. “Kami akan menempatkan pengamanan pamdal di lokasi. CCTV juga dipasang untuk memantau aktivitas masyarakat serta mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth yang turut hadir dalam peresmian mengatakan, keberadaan Taman Bugar lahir dari usulan masyarakat saat ia melakukan reses. Namun, ia menegaskan taman tersebut tak akan ada tanpa dukungan pemerintah.
“Biasanya saya menerima aspirasi warga, lalu kita cek status lahannya. Kalau sudah menjadi aset DKI baru bisa dikerjakan. Kalau masih milik PT atau swasta, tentu perlu proses penyerahan dulu,” kata Kenneth.
Diharapkan dengan diresmikannya Taman Bugar, warga Duri Kepa kini memiliki ruang terbuka hijau baru untuk berolahraga, bersosialisasi, sekaligus memperkuat kualitas hidup di kawasan Jakarta Barat. (pot)
Komentar0