Wakil Ketua komisi C DPRD DKI Haji Rasyidi saat berkunjung ke salah satu pabrik pembuatan pipa di Jepang.
SATYABERITA - Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara sahabat, salah satunya ke negari matahari terbit Jepang belum lama ini.
Dalam kunjungan kerja ke Jepang, mereka berkunjung salah satu pabrik pembuatan pipa air. Para anggota dewan itu sekaligus belajar bagaimana pola menyalurkan air bersih ke rumah warga.
Salah seorang anggota dewan yang berkunjung ke Jepang, wakil ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Haji Rasyidi.
Sejumlah catatan perbaikan disampaikan Rasyidi, menurutnya Jepang 0 persen kebocoran dalam penyaluran air, sementara di Jakarta mencapai 47 persen.
Menurut Ketua Bamusi DKI ini, hal itu terjadi karena Jepang menerapkan perbaikan menyeluruh dan tidak bagian yang bocor saja.
"Kalau satu bocor, semua pipa itu diganti.
Mereka menemukan pada satu titik aliran air ada korosi, maka sepanjang pipa yang sudah korosi itu akan di ganti, jadi digantinya bukan pada titik yang bocor saja," kata Rasyidi kepada awak media di gedung DPRD DKI, Sabtu (22/6/2024).
Menurut politisi PDIP itu, penyaluran air bersih kepada masyarakat harus dikerjakan secara menyeluruh dan simultan. Pipa penyaluran air setiap saat harus dilakukan pemeriksaan.
"Kalau sekarang ini, PAM Jaya harus rajin melakukan pemeriksaan pipa-pipa. Di Jakarta sebagian besar pipa air sudah termakan usia, itu harus diganti guna menekan kebocoran," ujarnya.
Menanggapi tarif air bersih di Jakarta terbilang mahal, Rasyidi mengaku seharusnya semua warga sudah bisa mendapatkan layanan air bersih.
"Soal tarif, seharusnya jangan sama pada suatu kawasan. Misalnya tarif air di perumahan Menteng itu harus berbeda dengan warga yang tinggal di perumahan biasa. Istilahnya subsidi silang," pungkasnya. (pot)
Komentar0