TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Munir Arsyad: Parpol Jangan Asal Pilih Bacagub Untuk Maju di Pilgub DKI 2024

Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Munir Arsyad


SATYABERITA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang secara serentak diselenggarakan di 37 provinsi di Indonesia.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah pemilihan untuk gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota.

Pemilihan ini dilaksanakan di wilayah provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota secara langsung dan demokratis.

Nah, saat ini proses pemilihan bakal calon gubernur (bacagub), bupati maupun walikota sudah mulai dilakukan olah partai politik. 

Beberapa nama yang dianggap memiliki kans besar untuk dapat memenangkan kontestasi pesta lima tahunan itu menjadi primadona untuk di usung. 

Untuk menentukan pilihan yang benar oleh partai politik (parpol) pada sosok calon diharapkan semua kalangan, seperti yang disampaikan Munir Arsyad. 

Munir yang juga  Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, meminta partai-partai peserta Pilkada Jakarta 2024 cerdas dalam memilih calon gubernur (cagub) maupun calon wakil gubernur (cawagub) yang akan dikontestasikan di event tersebut.

Ia bahkan meminta agar partai-partai itu tidak mencalonkan figur yang tidak paham seluk beluk Jakarta yang telah ditetapkan sebagai Kota Global.

"Ini pilkada pertama setelah Jakarta tidak jadi berstatus ibu kota negara. Kita dari warga Betawi berharap calon yang diusung yang ngerti seluk beluk Jakarta," kata Munir kepada media di gedung Dewan usai sidang paripurna DPRD DKI tentang HUT Jakarta ke 497, Sabtu (22/6/2024).

"Jangan sampai kalau kata orang Betawi; ujug-ujug (tiba-tiba, red) datang mau jadi gubernur. Itu kan belum pas," sambungnya. 

Munif menyebut, di kalangan tokoh Betawi banyak yang layak untuk diusung menjadi cagub ataupun cawagub seperti mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo, KH Lutfi Hakim, Zainuddin (Haji Oding), Nachrowi Ramli, dan dari kalangan mudanya antara lain ada Riano P. Ahmad.

Meski demikian, kata politisi Gerindra tersebut, semua ini bermuara di partai. Karena partailah yang akan memutuskan dan menetapkan siapa yang akan diusung.

"Cuma kepada para ketua partai, kita minta cerdas dalam memilih. Apalagi karena Jakarta sudah ditetapkan sebagai Kota Global, maka yang diusung harus benar-benar yang paham tentang Jakarta, dan tahu kota ini mau dibawa kemana," katanya.

Munir menyebut beberapa kriteria yang layak memimpin Jakarta. Selain mengenal seluk beluk Jakarta, sosok yang diusung juga harus mumpuni. Dalam arti memiliki kapasitas, memiliki jiwa pemimpin (leadership), agamis, dan sosok yang memang diinginkan warga Jakarta.

"Jangan salah pilih, jangan salah menetapkan, apalagi ini Jakarta yang punya Monas dan Istana. Jangan sampai meleset," pesannya.

Ketika disinggung soal pernyataan para elite DPP Gerindra bahwa partainya akan mengusung Ridwan Kamil. Belakangan, bahkan mengatakan bahwa putra bungsu Presiden Jokowi, yakni Kaesang Pangarep, masuk daftar sebagai opsi yang akan diusung sebagai Cagub di Jakarta,

Munir mengatakan, partainya belum menentukan calon. "Masih proses, masih memilah. Dan saya yakin pimpinan Partai Gerindra sangat paham siapa yang akan diusung untuk Cagub maupun Cawagub DKI," katanya.

Namun Munir yakin, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto paham betul tentang Jakarta. Sehingga tak gegabah dalam memilih figur yang akan diusung.

"Saya berharap partai saya yang menjadi pemenang Pilpres 2024 akan memperhatikan tokoh lokal. Minimal untuk Wagub lah," katanya.

Seperti diketahui, sejauh ini baru DPW PKB DKI Jakarta dan DPW PKS DKI Jakarta yang telah menyatakan akan mengusung Anies Baswedan. Sementara Gerindra pernah menyatakan akan mengusung Ridwan Kamil, dan belakangan bahkan menyebutkan nama Kaesang sebagai opsi untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.

Dari nama-nama yang bermunculan dan digadang-gadang bakal menjadi peserta Pilkada 2024, termasuk Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan.mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Andhika Perkasa, tak ada yang berasal dari tokoh Betawi. Padahal seperti dikatakan Munir, saat ini ada slogan "Jakarta Punya Kita" sudah sangat populer seiring dipindahkannya ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur. (pot) 

Komentar0

Type above and press Enter to search.