SATYABERITA - Presiden Rusia mengungkap isi perjanjian pihaknya dengan Presiden Korea Utara Kim Jon Un. Putin dalam pernyataan mengaku akan bekerja sama saling membantu sebuah negara dalam menghadapi agresi.
Putin menjelaskan, Rusia dan Korut telah menandatangani perjanjian yang berjanji bahwa akan saling membantu jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.
Presiden Rusia membuat pengumuman tersebut setelah melakukan pembicaraan dengan Kim selama kunjungan mewah ke Pyongyang, yang merupakan kunjungan pertamanya sejak tahun 2000.
Menurut Putin, Kim berharap hubungan mereka perlu menjadi aliansi tingkat tinggi yang baru.
Perjanjian ini memperkuat kemitraan yang berkembang pesat dan telah menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara Barat.
Perjanjian pertahanan bersama apa pun mungkin bisa membuat Moskow membantu Pyongyang dalam konflik di Semenanjung Korea di masa depan, sementara Korea Utara bisa secara terbuka membantu Rusia dalam perangnya melawan Ukraina.
Kim telah dituduh memasok senjata ke Rusia, sementara Putin diperkirakan memberikan teknologi luar angkasa kepada Korea Utara yang dapat membantu program rudal mereka. Keduanya terakhir bertemu di Rusia pada September tahun lalu.
Pada Rabu (19/6/2024) mereka menandatangani perjanjian kemitraan komprehensif yang mencakup klausul di mana mereka setuju untuk memberikan bantuan timbal balik jika terjadi agresi terhadap salah satu negara. Putin tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan agresi.
Komentar0