SATYABERITA - Komisaris Jenderal (Komjen) Pol (purn) Dharma Pongrekun gagal mengikuti Pemilu Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Dharma maju di Pilgub DKI 2024 dari jalur independen.
Dharma yang berpasangan dengan cawagub Kun Wardana dinyatakan tidak lulus tahap verifikasi administrasi perbaikan oleh KPU Provinsi Jakarta.
Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata mengatakan, Dharma tidak lolos tahap verifikasi perbaikan. Namun demikian, Dharma bisa menggugat hasil keputusan itu ke Bawaslu.
"Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta jalur perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana dinyatakan tidak lulus tahap verifikasi administrasi perbaikan oleh KPU Provinsi Jakarta," kata Wahyu, di kantor KPU Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2024) malam.
"Keputusan itu diambil usai rapat rekapitulasi hasil verifikasi administrasi kesatu di kantor KPU. Namun, mereka bisa menggugat hasil itu ke Bawaslu. Jika dinyatakan memenuhi syarat maka pasangan itu bisa maju di Pilkada November mendatang," imbuhnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan verifikasi yang dilakukan oleh KPU Jakarta, data yang diserahkan oleh Dharma-Kun dinyatakan tidak memenuhi sejumlah kriteria.
“Hasilnya, pada hari ini bakal pasangan calon Pak Dharma Pongrekun dan Kun Wardana tidak memenuhi syarat,” ujar Wahyu Dinata.
Sementara itu, Komisioner KPU DKI Jakarta Divisi Partisipasi Masyarakat, Astri Megatari menjelaskan, untuk dapat mencapai syarat memenuhi syarat (MS) satu data akan dicocokan dengan sejumlah berkas.
Berkas yang dimaksud adalah surat pernyataan dukungan, e-KTP pendukung, kesesuaian data yang diinput ke sistem informasi Pencalonan (Silon), dan surat pernyataan identitas bagi pendukung yang berstatus sebagai ASN, TNI, Polri, atau belum berusia 17 tahun tapi sudah menikah.
Sebelumnya, Dharma Pongrekun mendeklarasikan diri maju dalam Pemilu Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Dharma maju di Pilgub DKI 2024 dari jalur independen.
Deklarasi yang diaampaikan Dharma Pongrekun di Gedung Juang 45 Menteng Jakarta, Sabtu (3/2) lalu, ia mengaku, memiliki satu visi yang membawa dirinya ingin bertarung dalam Pemilu Gubernur nanti yakni selamatkan jiwa keluarga.
Lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 A ini menyebut, prioritas utama mengayomi jiwa keluarga masyarakat Jakarta.
"Menjadikan keselamatan dengan melindungi, melayani dan mengayomi jiwa keluarga masyarakat DKI Jakarta sebagai prioritas utama dan hukum tertinggi," sebutnya.. (pot)
Komentar0