TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Keberanian Iwan Fals Dalam Lagu "Bongkar"

                       foto : Iwan Fals

SATYABERITA - Iwan Fals, seorang legenda dalam dunia musik Indonesia, dikenal dengan lagu-lagunya yang sering kali membawa pesan sosial dan kritik terhadap kondisi masyarakat. Salah satu lagu yang paling terkenal dan penuh dengan keberanian adalah "Bongkar." Dirilis pada tahun 1989 sebagai bagian dari album "Swami," lagu ini dengan tegas menyuarakan ketidakpuasan terhadap ketidakadilan dan penindasan yang terjadi pada masa itu.

"Bongkar" bukan sekadar sebuah lagu; ia adalah simbol keberanian untuk berbicara jujur dan lantang tentang realitas yang dihadapi banyak orang. Melalui lirik-liriknya yang tajam, Iwan Fals mengajak pendengarnya untuk tidak takut melawan ketidakadilan dan korupsi yang merajalela. Misalnya, dalam bagian lirik yang berbunyi:

"Kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang. Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperbudak jabatan."

Lirik ini mencerminkan betapa Iwan Fals berani mengungkapkan kepahitan hidup dan ketidakadilan yang dialami rakyat kecil. Ia menggambarkan kondisi masyarakat yang terpinggirkan dan tidak mendapat perhatian yang layak, serta mendorong pendengarnya untuk berani bersuara dan tidak tinggal diam menghadapi situasi yang tidak adil.

Keberanian Iwan Fals dalam menyuarakan kebenaran melalui "Bongkar" juga mencerminkan sikap kritisnya terhadap kekuasaan. Pada masa Orde Baru, di mana kebebasan berpendapat sering kali dibungkam, Iwan Fals tidak takut menghadapi risiko yang mungkin timbul akibat kritik yang disampaikannya. Lagu ini menjadi semacam anthem perlawanan bagi mereka yang ingin perubahan dan keadilan.

Dalam lirik lainnya, ia menegaskan bahwa kesabaran sudah tidak cukup lagi untuk menghadapi ketidakadilan:

"Sabar, sabar, sabar dan tunggu. Itu jawaban yang kami terima. Ternyata kita harus ke jalan, robohkan setan yang berdiri mengangkang."

Melalui lirik ini, Iwan Fals menggambarkan frustrasi dan kemarahan yang dirasakan oleh banyak orang, serta kebutuhan untuk mengambil tindakan nyata guna melawan penindasan dan kesewenang-wenangan:

"Penindasan serta kesewenang-wenangan, banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan. Hoi hentikan, hentikan jangan diteruskan. Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan."

Pesan kuat ini mengajak pendengarnya untuk bersama-sama berjuang melawan ketidakadilan. Dalam lagu ini, Iwan Fals juga menyoroti bagaimana jalanan menjadi tempat di mana harapan dan cita-cita disandarkan, ketika institusi yang seharusnya melindungi rakyat justru mengkhianati mereka:

"Di jalan kami sandarkan cita-cita, sebab di rumah tak ada lagi yang bisa dipercaya. Orang tua pandanglah kami sebagai manusia. Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta."

Dengan "Bongkar," Iwan Fals tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menyulut semangat untuk berani melawan ketidakadilan dan korupsi. Keberanian ini membuatnya menjadi figur yang dihormati dan dicintai oleh banyak orang, karena ia menggunakan bakatnya untuk memperjuangkan kebenaran dan hak-hak rakyat kecil (AR)

Penulis : Mohammad Luthfi 
(Artikel Facebook Mohammad Luthfi, 26 Juni 2024)

Komentar0

Type above and press Enter to search.