SATYABERITA - Pemprov DKI Jakarta diharapkan segera menyiapkan solusi jangka panjang untuk menuntaskan permasalahan air bersih di Kepulauan Seribu.
Warga Kepulauan Seribu masih mengeluh minimnya ketersediaan air bersih. Mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, seperti untuk minum, mandi dan kebutuhan lainnya.
Menanggapi hal itu Anggota DPRD DKI fraksi NasDem Muhammad Idris mengungkap di beberapa wilayah terjadi krisis air bersih seperti di Pulau Kelapa, Pulau Harapan, dan Pulau Panggang.
“Ada di Pulau Kelapa, Harapan dan Panggang disana masih sangat kurang ketersediaan air bersih," kata Idris, Jumat (12/7/2024).
Untuk itu menurut Idris, Pemprov DKI harus segera kembali membangun SWRO (Sea Water Reverse Osmosis)
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera menambah pembangunan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) dan BWRO (Brackish Water Reverse Osmosis) untuk mengatasi kebutuhan air bersih di Kepulauan Seribu," ujar Idris.
Menurut Idris, pemenuhan air bersih harus segera dilaksanakan dan harus merata di seluruh Kepulauan Seribu.
“Ini adalah komitmen bagi kita untuk masyarakat di Kepulauan Seribu, agar kebutuhan paling dasar bagi makhluk hidup, yakni air bersih, bisa terpenuhi dan merata,” tegasnya.
Pria yang lahir dan besar di Kepulauan Seribu ini menjelaskan, saat ini keberadaan SWRO dan BWRO (Brackish Water Reverse Osmosis) untuk memenuhi air bersih warga tidak mencukupi.
"Jauh dari kata terpenuhi, karena SWRO disna tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," jelasnya.
"Kapasitas mesin SWRO yang ada sekarang tidak mampu mengcover semua penduduk," sambungnya.
Idris yang kembali terpilih pada periode 2024-2029 ini mengungkap, pulau yang berpenduduk besar tidak semua terpenuhi air bersih.
"Khususnya pulau yang jumlah penduduknya besar dan kebutuhan airnya tinggi seperti di pulau panggang dan pulau kelapa," pungkasnya. (Pot)
Komentar0