SATYABERITA - Rano Karno belakangan ini menjadi buah bibir. Ia digadang-gadang figur yang siap dicalonkan sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan di Pilgub DKI 2024 November mendatang.
Hal itu memang mungkin terjadi, mengingat sepak terjang Rano Karno di dunia politik tidak diragukan lagi.
Pria kelahiran Jakarta 8 Oktober 1960 ini selain seorang politisi, Rano juga aktor kawakan, penyanyi dan sutradara terkenal.
Sebagai seorang kader PDI Perjuangan, tidak salah rasanya partai yang dipimpin Megawati tersebut mempertimbangkan namanya untuk di usung sebagai salah satu kandidat di Pilgub DKI.
Dalam sebuah adegan dalam sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan' Benyamin S sebagai babe (orangtua Doel) pernah mengingatkan agar Rano tidak meninggalkan Jakarta untuk bekerja diluar kota.
"Buat apa lo pergi jauh-jauh cari rezeki ke tengah lautan. Apa di Jakarta sudah habis rezeki, kagak bisa. Gua gak bakal izinin lo pergi kesana," ujar Benyamin dan langsung dijawab Si Doel hanya penempatan sementara.
Mendengar jawaban Doel, Benyamin langsung berdiri sambil memukul meja dan berujar "Orang datang dari mane-mane ke Jakarta nyari rezeki, malah lo mau lari ke tengah lautan," tegas Benyamin.
Dari potongan cerita sinetron Si Doel Anak Sekolahan, dapat diambil pesan bahwa Rano Karno harus memberikan peran dalam pembangunan Jakarta. Apalagi ia lahir dan besar di Jakarta dan sudah sangat mengenal karakteristik budaya Betawi.
Untuk diketahui, mantan Gubernur Banten, H Rano Karno, SIP atau Rano Karno, Lahir pada 8 Oktober 1960. Pria kelahiran Jakarta itu adalah aktor, penyanyi, politikus dan seorang sutradara terkenal.
Sejak kecil, Rano telah terlibat dalam dunia seni peran di layar lebar. Pada usia 6 tahun, ia sudah muncul dalam film seperti Si Doel Anak Betawi (1973) dan Rio Anakku (1973).
Tumbuh remaja, dia melibatkan diri dalam film Gita Cinta dari SMA (1979) sebagai peran utama.
Kehidupannya terdedikasi pada dunia film. Ketenarannya semakin melonjak saat ia menciptakan sinetron fenomenal, Si Doel Anak Sekolahan, yang ditayangkan RCTI dari tahun 1993 hingga 1997. Rano bukan hanya menjadi produser, sutradara, tetapi juga memerankan peran utama.
Kemudian, namanya semakin bersinar dengan produksi beberapa sinetron berlatar Betawi, seperti Si Doel dan Teman-Teman (RCTI, 1998), Si Doel Millenium (Indosiar, 2000),
Si Doel 6 (Indosiar, 2003), dan Si Doel Anak Gedongan (Indosiar, 2005). Ia telah terlibat dalam hampir 80 judul film dan sekitar 7 sinetron.
Seiring dengan popularitasnya yang meningkat, Rano Karno terlibat dalam dunia politik dan menjadi wakil bupati Tangerang. Pada Pilkada Tangerang tahun 2008, ia menjadi pendamping Bupati Ismet Iskandar hingga tahun 2013.
Namun, pada tahun 2011, ia memutuskan untuk mundur sebagai wakil bupati Tangerang setelah terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten, mendampingi Ratu Atut Chosiyah untuk periode 2012-2017.
Karier politiknya terus berkembang, dan Rano Karno diangkat menjadi Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang terbukti bersalah oleh pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Rano menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur Banten hingga tahun 2016. (pot)
Komentar0