SATYABERITA - Wacana kehadiran Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus merupakan bagian dari upaya untuk memperkecil oposisi pada pemerintahan Prabowo mendatang.
Pengamat politik dan intelijen, Amir Hamzah menilai hasil pilpres lalu dimana Prabowo-Gibran menjadi Presiden-Wapres terpilih yang diusung koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah mencerminkan wajah pemerintahan lima tahun kedepan.
“Konteks KIM Plus terwujud tidak lain demi memudahkan Prabowo-Gibran memimpin sehingga mindset keberlanjutan bisa juga berjalan di tingkat provinsi, Kota, dan Kabupaten,” ujar Amir Hamzah, Kamis (8/8/2024).
Menurut Amir Hamzah, ketika wacana KIM Plus diterapkan di Jakarta, dapat diartikan ada target-target nasional yang dituju.
“Bisa juga untuk meminimalisir oposisi. Tergantung kepada Nasdem, PKS dan PKB itu ada hasrat masuk ke keadaan atau tidak?,” jelas Amir.
Menurut Amir Pilgub Jakarta, selain akan mempermudah daerah dalam menentukan koalisi, KIM Plus juga dapat diartikan bagian dari upaya penjegalan terhadap Anies.
"Anies itu di usung NasDem dan PKB, kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh KIM Plus. Apabila salah satu partai itu bergabung dengan KIM Plus maka posisi Anies semakin tidak jelas," pungkasnya.
Komentar0