SATYABERITA - Yahya Sinwar resmi ditunjuk Hamas sebagai pemimpin baru biro politiknya. Pemilihan Sinwar menyusul pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan Komandan syahid Ismail Haniyeh, semoga Allah mengampuni dia,” tulis kelompok itu mengutip Aljazeera, Rabu (7/8/2024).
Sinwar yang berusia 61 tahun dipandang oleh Israel sebagai dalang di balik serangan Hamas pada 7 Oktober di dalam wilayah Israel, yang menewaskan lebih dari 1.100 orang dan lebih dari 200 lainnya ditawan.
Sinwar lahir di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan. Sinwar bergabung dengan Hamas ketika Sheikh Ahmad Yassin mendirikan kelompok tersebut sekitar waktu intifada Palestina pertama dimulai pada tahun 1987.
Ia kemudian mendirikan aparat keamanan internal kelompok tersebut pada tahun berikutnya dan kemudian memimpin unit intelijen yang didedikasikan untuk mengusir dan menghukum tanpa ampun --terkadang membunuh-- warga Palestina yang dituduh memberikan informasi kepada Israel.
Sinwar merupakan lulusan Universitas Islam di Gaza. Ia mempelajari bahasa Ibrani dengan sempurna selama 23 tahun di penjara Israel dan disebut memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan masyarakat Israel.
Pria pemberani ini pernah menjalani empat hukuman seumur hidup atas pembunuhan dua tentara Israel, ketika ia menjadi yang paling senior dari 1.027 warga Palestina yang dibebaskan sebagai ganti tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2011.
Selanjutnya Sinwar kemudian menjadi komandan senior di Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, sebelum mengambil alih kepemimpinan keseluruhan gerakan di Gaza.
Komentar0