TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Bantah ada Kecurangan, Koalisi Anak Abah Plus Umumkan Kemenangan PramDoel

SATYABERITA - Koalisi Anak Abah Plus (PA Plus) mengklaim pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, telah meraih kemenangan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Mereka yakin bahwa kemenangan dengan perolehan suara lebih dari 50 persen tersebut Pilkada DKI 2024 tidak akan berlangsung dalam dua putaran. 

"Data internal kami menunjukkan bahwa kami memperoleh suara sekitar 50,07 persen, yang juga kami konfirmasi dengan hasil yang disampaikan oleh KPUD. Kami sangat yakin Mas Pram dan Bang Doel memenangkan Pilkada DKI Jakarta dalam satu putaran," ujar Presidium PA Plus, Muhammad Isnaini, dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

Isnaini menambahkan bahwa keputusan Anies Baswedan untuk mendukung pasangan nomor urut 3 ini merupakan langkah yang berani. 

Menurutnya, dukungan tersebut membantu PDIP yang berlaga sendiri, melawan pasangan Ridwan Kamil dan Suswono yang mengusung koalisi besar KIM Plus.

"Kami sangat berharap, insyaAllah, bahwa pada tanggal 16 Desember nanti, KPUD DKI Jakarta akan memutuskan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta," tegas Isnaini.

Di sisi lain, juru bicara tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Iwan Tarigan, menanggapi tudingan adanya kecurangan dalam Pilkada Jakarta, termasuk dugaan penggunaan paket sembako di Kepulauan Seribu. 

Iwan dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menjelaskan bahwa distribusi sembako tersebut adalah bagian dari program tebus murah yang sudah disetujui oleh Bawaslu.

"Di Kepulauan Seribu, itu bukan serangan fajar, tapi program tebus murah yang memang sudah mendapatkan izin," kata Iwan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Memang ada keterlambatan dalam pengiriman karena masalah transportasi, namun ini bukan untuk tujuan kampanye ilegal," imbuhnya. 

Iwan juga menanggapi tudingan sebaliknya, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan 100 kepala keluarga (KK) yang menerima sembako pada hari tenang, yang diduga dilakukan oleh pihak lain.

"Memang ada keterlambatan dalam pengiriman sembako. Namun, kami justru menemukan fakta bahwa pihak lain melakukan kecurangan dengan mendistribusikan sembako di hari tenang," tegas Iwan. (pot) 

Komentar0

Type above and press Enter to search.