SATYABERITA - Kebakaran hutan besar yang melanda distrik elite Pacific Palisades, Los Angeles, California, pada Selasa pagi (7/1/2025), telah menyebabkan kerusakan parah di kawasan metropolitan tersebut.
Dipicu oleh angin kencang dengan kecepatan mencapai 64 kilometer per jam, api dengan cepat menyebar dan menghanguskan sekitar 200 hektare dalam hitungan jam. Pada malam harinya, kebakaran meluas hampir mencapai 3.000 hektare.
Pacific Palisades, yang dikenal sebagai kawasan tempat tinggal pesohor Amerika Serikat, termasuk para artis, sutradara, dan pebisnis internasional, kini menjadi pusat perhatian dunia.
Di tengah bencana tersebut, kawasan ini juga dihuni oleh warga negara asing, termasuk selebritas Indonesia yang juga anggota DPR RI Uya Kuya.
Namun, di balik bencana ini, ada cerita menarik dari anggota DPRD DKI Jakarta, Ali Lubis. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena batal membeli rumah mewah di Los Angeles sebelum kebakaran terjadi.
Pengakuan ini Ali sampaikan melalui unggahan di WhatsApp Grup (WAG) pada Minggu (12/1/2025). Dalam foto yang diposting, Ali menyertakan tulisan “Breaking News” dan keterangan kebakaran dahsyat di Los Angeles, serta kalimat: “Pria ini beruntung, gak jadi beli rumah mewah di Los Angeles pada tahun 2024.”
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, Ali Lubis yang merupakan anggota Fraksi Gerindra ini belum memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait unggahannya tersebut. Upaya untuk menghubunginya melalui pesan WhatsApp belum mendapat respons.
Di sisi lain, upaya pemadaman kebakaran masih berlangsung meskipun angin kencang terus memperburuk situasi.
Kebakaran yang meluas ke arah timur menuju Getty Center dan ke utara menuju Lembah San Fernando, kini telah menyebabkan 16 korban jiwa.
Petugas pemadam kebakaran berjuang keras mengatasi api yang telah menghanguskan lebih dari 12.000 bangunan.
Menurut AFP, pada hari Sabtu (11/1/2025), kebakaran di kawasan Palisades baru berhasil dipadamkan sekitar 11 persen, sementara api telah meluas hingga 23.600 hektare.
Kebakaran Eaton yang terjadi di wilayah lain telah mencapai 14.000 hektare dengan 15 persen api yang berhasil dipadamkan.
Pemerintah setempat bersama petugas kepolisian dan Garda Nasional telah memasang pos pemeriksaan di sekitar area bencana untuk mencegah orang memasuki zona berbahaya.
Namun, tindakan tersebut memicu frustrasi di kalangan warga yang harus menunggu hingga 10 jam untuk bisa kembali ke rumah mereka dan memeriksa kerusakan yang ditimbulkan.
Kebakaran besar ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama di kawasan yang rawan seperti California. (pot)
Komentar0