TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Usai Dilantik Sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald Trump Serukan 'Revolusi Akal Sehat'

SATYABERITA - Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat pada Senin (20/1) waktu setempat, yang bertepatan dengan Selasa (21/1) tengah malam waktu Indonesia. 

Pelantikan ini menandai kebangkitan politik Trump setelah menghadapi berbagai tuduhan kejahatan yang menyebabkan dijatuhkannya hukuman terhadapnya. 

Upacara pelantikan berlangsung di dalam Rotunda Capitol di Washington D.C., dengan keputusan untuk melaksanakan acara di dalam ruangan diambil karena kondisi suhu ekstrem yang membahayakan di ibu kota negara.

Dalam acara tersebut, Ketua Komite Kongres Bersama untuk Upacara Pelantikan, Senator Demokrat Amy Klobuchar, menyampaikan pidato yang menekankan pentingnya transisi kekuasaan yang damai. 

“Selamat datang di pelantikan presiden yang ke-60. Hari ini, Presiden terpilih Trump dan Wakil Presiden terpilih Vance akan mengucapkan sumpah jabatan mereka. Kita akan menyaksikan transfer kekuasaan yang damai di jantung demokrasi kita,” ujar Klobuchar.

Sebelum Trump dilantik, JD Vance disumpah terlebih dahulu sebagai Wakil Presiden. Vance, yang hadir bersama keluarganya, mengikuti prosesi sumpah jabatan. 

Berbeda dengan presiden, sumpah jabatan wakil presiden tidak diatur dalam Konstitusi, melainkan ditetapkan oleh Kongres dan tercantum dalam Kode AS, yang juga berlaku untuk pejabat federal lainnya seperti anggota legislatif.

Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts, memimpin pelantikan Trump. 

Dalam sumpah jabatannya, Trump berjanji untuk menjalankan tugasnya sebagai Presiden Amerika Serikat dengan setia dan dengan sebaik-baiknya. 

"Saya dengan sungguh-sungguh bersumpah bahwa saya akan menjalankan jabatan Presiden Amerika Serikat dengan setia, dan dengan sebaik-baiknya, memelihara, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat," ujar Trump.

Sumpah jabatan Presiden yang diucapkan Trump diatur dalam Pasal II, Bagian 1 Konstitusi AS, sementara sumpah jabatan bagi pejabat federal lainnya tidak tercantum dalam Konstitusi dan dibuat melalui undang-undang oleh Kongres. 

Meskipun demikian, frasa “semoga Tuhan membantu saya” yang sering kali diucapkan saat pelantikan, tidak tercantum dalam teks Konstitusi. 

Frasa tersebut, yang diyakini diucapkan oleh George Washington pada pelantikan pertamanya, telah menjadi tradisi meskipun tidak ada bukti sejarah yang konkret bahwa ia benar-benar mengucapkannya.

Dalam pidato pelantikannya, Trump menyerukan sebuah "revolusi akal sehat," yang diperkirakan akan menjadi landasan bagi sejumlah kebijakan barunya. 

Trump juga diperkirakan akan segera menandatangani serangkaian tindakan eksekutif, termasuk memulai proses untuk menghapus kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan mendeklarasikan keadaan darurat nasional di perbatasan AS-Meksiko.

Pelantikan ini menandai awal babak baru dalam kepemimpinan Amerika Serikat, dengan Trump kembali berkuasa setelah sebelumnya menjabat pada periode 2017-2021. (pot) 

Komentar0

Type above and press Enter to search.