SATYABERITA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan pengawasan terhadap operasional Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan, Jakarta Utara, guna memastikan fasilitas tersebut beroperasi secara optimal tanpa menimbulkan gangguan lingkungan, seperti bau tak sedap yang dikeluhkan warga sebelumnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan pentingnya pengawasan berkelanjutan terhadap operasional RDF Rorotan.
"Kami akan terus mengawasi pelaksanaan RDF Rorotan dan memastikan operasionalnya tidak mengganggu lingkungan, termasuk warga sekitar," ujar Asep dalam keterangan tertulis di Balai Kota Jakarta pada Selasa (18/2/2025).
Sebelumnya, warga kompleks Jakarta Garden City mengeluhkan bau tak sedap yang ditimbulkan oleh aktivitas RDF Rorotan. Wahyu, Pengurus RT 18 RW 14, Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, menyatakan,
"Bau yang ditimbulkan seperti bau pestisida, pedih di mata, dan asap hitam." Ia juga menambahkan bahwa tidak ada sosialisasi dari pihak pengelola mengenai aktivitas tersebut.
Menanggapi keluhan tersebut, Asep Kuswanto meminta pengelola RDF Rorotan untuk segera memperbaiki fasilitas pendukung yang belum berfungsi optimal.
"Kami sampaikan kepada kontraktor RDF Rorotan selama masa uji coba, seluruh fungsi fasilitas harus berjalan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D, Ali Lubis, belum memberikan tanggapan terkait keluhan warga mengenai bau yang ditimbulkan oleh RDF Rorotan.
Saat dihubungi, Ali Lubis tidak merespons. Padahal sebelumnya, ia menyatakan bahwa Komisi D akan terus memantau perkembangan pembangunan RDF dan memberikan masukan agar operasionalnya dapat berjalan maksimal.
“Kami di Komisi D akan terus memantau operasional RDF Rorotan ini. Evaluasi dan masukan akan kami berikan agar RDF ini dapat bekerja secara maksimal,” tegas AliAli mengutip dprd-dkijakartaprov.go.id, Kamis (16/1/2025).
Selain itu, Ali juga menekankan bahwa dukungan masyarakat sangat diperlukan. Kapasitas RDF Rorotan hanya mampu menampung 2.500 ton per hari, sementara total sampah di DKI Jakarta mencapai kurang lebih 7.000–8.000 ton per hari.
“Artinya, peran masyarakat dalam memilah sampah yang akan dibuang sangat penting, khususnya untuk sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik dan lainnya,” tandas dia.
Untuk diketahui, RDF Rorotan memiliki kapasitas untuk mengolah 2.500 ton sampah per hari, setara dengan sepertiga dari total sampah yang dihasilkan warga Jakarta yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang setiap harinya.
Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA dan mengurangi ketergantungan pada TPA. (pot)
Komentar0