SATYABERITA – Fauzi Bowo (Foke), Gubernur Jakarta periode 2007-2012, mengingatkan Gubernur Jakarta saat ini, Pramono Anung, untuk berhati-hati dalam memberikan janji kepada masyarakat.
Pesan tersebut disampaikan Foke dalam acara silaturahmi dan buka puasa bersama yang digelar di Masjid Tangkuban Perahu, Jakarta Selatan, pada Jumat (21/3/2025).
Dalam kesempatan itu, Foke mengungkapkan pentingnya pemimpin tidak mengumbar janji yang sulit untuk diwujudkan.
"Yang susah-susah jangan dijanjiin," ujar Foke, mengingatkan agar setiap janji yang disampaikan oleh pemimpin dapat terealisasi dengan baik.
Foke menambahkan, masyarakat Jakarta dikenal sangat mengingat janji-janji yang telah diucapkan oleh para pemimpin mereka.
"Orang sini ingat semua," katanya, mengingatkan agar janji yang diberikan bisa dipenuhi sesuai harapan.
Menanggapi hal tersebut, Pramono Anung, yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menjanjikan hal-hal yang bersifat fisik atau sulit dipenuhi.
"Bang Foke, saya tidak pernah menjanjikan sesuatu yang bersifat fisik. Yang saya janjikan adalah memperbaiki kehidupan, kesejahteraan masyarakat, umat, termasuk pendidikannya," ujar Pramono.
Dalam 100 hari kerja pertama kepemimpinannya, Pramono mengklaim telah menuntaskan beberapa program penting, salah satunya adalah penyelesaian masalah rumah susun Kampung Bayam.
Selain itu, untuk sektor pendidikan, Pemprov Jakarta telah menyalurkan 707.622 Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada siswa-siswa Jakarta.
Pramono juga memaparkan bahwa jumlah penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) akan ditingkatkan.
"Awalnya ada 15.000 mahasiswa yang menerima KJMU, dan kini akan ditingkatkan menjadi 20.000 mahasiswa. KJMU ini membantu anak-anak Jakarta untuk bisa melanjutkan pendidikan mereka hingga S1, S2, bahkan S3. Yang dinilai hanya IPK-nya, bukan faktor lainnya," terang Pramono.
Salah satu langkah penting lainnya yang diambil oleh Pramono adalah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Jakarta untuk menyelesaikan masalah ijazah siswa SD, SMP, dan SMA yang belum diambil karena terkendala masalah biaya.
"Saya juga sudah meminta kepada Dinas DKI untuk memutihkan ijazah-ijazah SD, SMP, SMA yang tidak diambil. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta untuk menyelesaikannya," ungkap Pramono.
Selain itu, dalam waktu dekat, Pramono juga berencana membuka 10 taman baru di Jakarta. Lima di antaranya akan dibuka 24 jam, sementara lima taman lainnya akan beroperasi hingga pukul 22.00 WIB.
"Taman yang dibuka 24 jam akan menjadi tempat untuk ekspresi, bersilaturahmi, bahkan untuk curhat dan juga menjadi tempat konseling," ujar Pramono.
Jadi berbagai program yang terus dijalankan, Pramono berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta dan memastikan keberlanjutan pembangunan di ibu kota. (pot)
Komentar0