SATYABERITA — Sekelompok massa yang menamakan diri Poros Pemuda untuk Kebenaran menggelar aksi damai di depan pintu masuk Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap buruknya pengelolaan Bank DKI, khususnya terkait layanan aplikasi JakOne Mobile yang belakangan bermasalah.
Massa mendirikan tiga tenda berukuran 210 x 240 x 130 cm berwarna blue harbour tosca di atas trotoar. Mereka terlihat duduk santai, berbincang, hingga menuliskan curahan hati di atas kertas yang ditempel di permukaan tenda.
Salah satu tulisan yang mencuri perhatian berbunyi: “Usut Kasus Bank DKI, Copot Dirut Bank DKI, Jagain Kami Jangan Bubarin Kami, Kami Mau Menginap.”
Tak hanya itu, tiga banner putih bertuliskan tuntutan dengan cat semprot merah turut dipasang di sekitar area aksi. Isi spanduk tersebut antara lain: “Benahi Bank Copot Dirut DKI,”, “Copot Dirut Utama Bank DKI,” dan “Aksi Damai Usut Bank DKI.”
Ahmad Setiawan, perwakilan dari massa aksi, mengatakan bahwa demonstrasi ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat, khususnya nasabah Bank DKI, terhadap layanan bank milik daerah tersebut.
“Kami hadir di sini atas dasar keresahan dari masyarakat, dari pengguna dan nasabah Bank DKI itu sendiri yang merasa kecewa,” ujar Ahmad saat ditemui di lokasi.
Aksi ini sengaja digelar di depan Balai Kota dengan harapan tuntutan mereka dapat langsung didengar oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung.
"Kami mulai aksi dari jam 10.00 WIB, sampai saat ini belum ada yang datang. Kami ingin sampaikan langsung kepada Pak Gubernur yang punya wewenang mencopot Dirut Bank DKI,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ahmad menegaskan bahwa massa menuntut adanya perombakan menyeluruh di tubuh manajemen Bank DKI. Ia menyebut, masalah serupa sudah terjadi berulang kali.
“Ini bukan kejadian pertama. Ini sudah ketiga kalinya. Pak Gubernur juga sebelumnya sudah bilang, jangan sampai terjadi keempat kalinya,” ujarnya.
Aksi ini direncanakan berlangsung hingga malam hari, dan para peserta berencana menginap jika tidak ada respons dari pihak terkait.
"Masih ada beberapa teman yang belum bisa hadir, mungkin sore ini mereka akan menyusul. Totalnya nanti bisa 8 sampai 10 orang,” tutup Ahmad.
Komentar0