Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani berfoto bersama dengan Paus Fransiskus dalam acara dialog lintas iman, Kamis, 5 September 2024/Foto: Instagram/Sri Mulyani
SATYABERITA – Rencana pemakaman Paus Fransiskus akan ditentukan pada Selasa (22/4/2025) dalam pertemuan para kardinal yang akan digelar pada pagi hari.
Selain membahas persiapan pemakaman, para kardinal juga akan mendiskusikan hal-hal mendesak lainnya terkait transisi kepemimpinan di Vatikan.
Meski tanggal resmi pemakaman belum diumumkan, upacara suci tersebut diperkirakan akan dilaksanakan antara empat hingga enam hari setelah wafatnya Paus Fransiskus, yakni pada Sabtu atau Minggu mendatang.
Peti jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan dari kediaman mendiang di Kapel Residen Santa Marta menuju Basilika Santo Petrus pada Rabu (23/4/2025).
Prosesi ini memberikan kesempatan kepada umat untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut.
Berdasarkan ritual pemakaman yang telah disetujui Paus Fransiskus tahun lalu, jenazah akan diletakkan dalam peti kayu, dengan peti berbahan seng di bagian dalamnya.
Paus akan mengenakan jubah liturgi merah, mitra (hiasan kepala tradisional uskup), serta pallium — sejenis syal wol yang menjadi simbol otoritas kepausan.
Prosesi pemindahan jenazah menuju Basilika akan diiringi lagu Litany of Saints, dipimpin oleh camerlengo, Kardinal Kevin Farrell.
Dalam aturan baru yang ditetapkan oleh Paus Fransiskus sendiri sebelum wafatnya, jenazah tidak akan diletakkan di atas platform tinggi sebagaimana tradisi sebelumnya.
Sebaliknya, peti jenazah akan ditempatkan menghadap bangku para tamu dengan lilin Paskah menyala di dekatnya, mencerminkan kesederhanaan yang selalu diusung Paus Fransiskus sepanjang pelayanannya.
Paus Fransiskus wafat dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu setempat, sehari setelah perayaan Paskah.
Pria kelahiran Argentina ini terpilih sebagai Paus pada 2013 dan dikenal luas atas gaya kepemimpinan yang sederhana dan penuh kasih.
Kesehatan Paus menjadi perhatian sejak beberapa tahun terakhir. Kondisinya menurun drastis awal tahun ini hingga harus menjalani perawatan lebih dari sebulan di Rumah Sakit Gemelli, Roma.
Paus sempat didiagnosis menderita pneumonia ganda dan gagal ginjal tahap awal. Setelah mengalami beberapa kali masa kritis, beliau akhirnya diizinkan pulang pada 26 Maret lalu. (pot)
Komentar0