SATYABERITA – Banyak orang merasa lega ketika memutar bagian tubuh yang terasa kaku hingga terdengar bunyi "krek", termasuk pada bagian leher. Meski memberikan sensasi ringan sesaat, kebiasaan ini ternyata bisa menimbulkan risiko fatal bagi kesehatan, terutama jika dilakukan pada leher.
Leher merupakan bagian tubuh yang menyimpan berbagai organ penting, mulai dari trakea (saluran napas), pembuluh darah karotis, hingga tulang belakang bagian atas atau tulang cervical. Gangguan pada organ-organ tersebut bisa berdampak serius, bahkan berujung pada kematian.
Kenali Risiko di Balik Bunyi “Krek” pada Leher
Trakea adalah saluran utama yang mengalirkan udara ke paru-paru. Bila terganggu, suplai oksigen ke seluruh tubuh bisa terhenti hanya dalam hitungan menit. Salah satu dampak terburuknya adalah ketika otak kekurangan oksigen, yang bisa menyebabkan pingsan, koma, bahkan kematian.
Selain itu, leher juga memiliki pembuluh darah karotis—pembuluh besar yang mengalirkan darah ke otak. Gangguan pada pembuluh ini bisa menghambat aliran darah ke otak, menimbulkan risiko stroke atau komplikasi saraf lainnya.
Yang tak kalah penting adalah keberadaan tulang cervical yang menjadi bagian dari tulang belakang. Jika bagian ini mengalami dislokasi atau patah, risiko cedera pada medulla spinalis (sumsum tulang belakang) menjadi sangat tinggi. Padahal, area ini merupakan pusat saraf vital tubuh.
Tips Aman Mengatasi Leher Kaku dan Tegang
Daripada memutar leher secara paksa, lebih baik terapkan beberapa cara aman berikut untuk mengatasi ketegangan:
Perbaiki posisi tidur: Hindari tidur telungkup dengan kepala menoleh. Posisi terbaik adalah telentang atau miring dengan penyangga kepala yang nyaman.
Pilih bantal yang sesuai: Gunakan bantal dengan ketebalan sedang yang mampu menopang leher dalam posisi netral dan nyaman.
Kurangi waktu menatap ponsel: Batasi penggunaan gawai yang mengharuskan leher menunduk atau mendongak terlalu lama.
Gunakan kompres hangat: Tempelkan kompres hangat di bagian leher selama 15-30 menit untuk meredakan ketegangan otot.
Aplikasikan koyo atau krim pereda nyeri: Produk ini bisa membantu mengurangi rasa pegal atau kram otot secara praktis.
Jika rasa kaku dan pegal di leher terus berlanjut atau semakin parah, segera periksakan diri ke dokter. Jangan menunggu hingga gejala memburuk.
Meski terasa menyenangkan sesaat, memutar leher hingga berbunyi bukanlah cara yang bijak untuk meredakan ketegangan. Utamakan keselamatan dengan melakukan perawatan yang aman dan dianjurkan secara medis. (Dikutip dari berbagai sumber/pot)
Komentar0