SATYABERITA – Ketua Presidium Relawan Kami Anies, Sultoni, menyerukan kepada seluruh pihak untuk menahan diri dan tetap memberikan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Pramono dan Wakil Gubernur Rano Karno.
Pernyataan tersebut disampaikan Sultoni menanggapi berbagai isu yang mencuat terkait dinamika internal pemerintahan DKI Jakarta, khususnya mengenai wacana pergantian Sekretaris Daerah (Sekda) Marullah Matali.
“Saya rasa tidak elok kalau ada pihak luar yang cawe-cawe untuk menggantikan beliau. Tunggu aja masa berakhir jabatan itu, sebentar lagi juga Marullah pensiun,” ujar Sultoni kepada awak media di Jakarta Timur, Jumat (16/5/2025).
Sebagai pengacara muda dan aktivis hukum, Sultoni menegaskan bahwa mekanisme pergantian pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sudah diatur secara jelas. Karena itu, ia meminta semua pihak untuk tidak memaksakan kehendak atau intervensi.
“Kita yang berada di luar pemerintahan DKI cukup memberikan saran ataupun pendapat. Jangan sok ikutan menentukan waktu pergantian,” katanya.
Relawan Kami Anies, lanjut Sultoni, siap menjaga stabilitas pemerintahan di bawah kepemimpinan Pramono-Rano. Ia memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam jika ada upaya menggoyang jalannya roda pemerintahan.
“Sebagai relawan Pramono, kami akan pasang badan. Siapapun yang nekad mengganggu pemerintahan DKI saat ini akan kami libas,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sultoni juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah memiliki tiga nama potensial sebagai pengganti Marullah. Ketiganya dinilai memiliki rekam jejak dan kapasitas yang mumpuni dan merupakan pejabat karir di Pemprov Jakarta.
"Sesuai dengan keinginan Gubernur yang disampaikan dalam berbagai kesempatan bahwa tidak akan drop pejabat dari luar, maka untuk calon Sekda kedepan sudah banyak pejabat karir di Pemprov Jakarta yang layak serta penuhi syarat," jelas Sultoni.
"Diantaranya tiga orang menonjol adalah Sigit Aspem, Ali Maulana askesra sekda dan Munjirin Walikota Jakarta Timur," imbuhnya.
Meski begitu, Sultoni menekankan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Gubernur Pramono dan akan diserahkan kepada Presiden untuk penetapan.
“Termasuk kita juga harus paham, tiga nama siapapun nanti yang masuk, keputusan ada pada gubernur dan selanjutnya diserahkan kepada Presiden,” pungkasnya. (pot)
Komentar0