SATYABERITA – Direktur Eksekutif Komite Pengawasan dan Penegakan Peraturan Indonesia (KP3-i), Tom Pasaribu, S.H., M.H., mendorong Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk secara terbuka mengungkap nama-nama lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang diduga menerima pendanaan dari pihak asing dengan tujuan memecah belah bangsa.
“Sudah selayaknya Presiden Prabowo mengungkapkan ke publik LSM mana saja yang dibiayai pihak asing untuk mengadu domba. Pemerintah memiliki perangkat lengkap untuk membongkar hal tersebut, mulai dari OJK, BIN, hingga Bank Indonesia,” ujar Tom dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).
Menurut Tom, pengungkapan tersebut penting agar tidak menjadi tuduhan tanpa dasar atau sekadar alat menakut-nakuti. Ia menilai, rakyat berhak mengetahui LSM mana saja yang membawa agenda luar dan berpotensi mengancam kepentingan nasional.
“Lebih baik LSM yang terafiliasi dengan pihak asing dibubarkan. Nasionalisme mereka patut diragukan. Bagaimana mungkin mereka mengklaim berjuang untuk rakyat, jika sumber dananya datang dari luar negeri dengan kepentingan terselubung?” tegas Tom.
Ia juga menyinggung praktik-praktik LSM yang justru dibentuk atau dipelihara pemerintah demi membela kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.
“Sudah menjadi rahasia umum, ada LSM yang sengaja digerakkan untuk menggiring opini dan mengalihkan isu dari substansi kebijakan yang ditolak publik,” katanya.
Tom pun menantang Prabowo untuk memulai dari lembaganya sendiri, KP3-i. “Silakan Pak Prabowo mulai dari KP3-i. Saya bersedia diperiksa, lebih cepat lebih baik, biar tidak jadi omon-omon,” tutupnya. (pot)
Komentar0