TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

HUT ke-498 Jejak Sejarah: Perjalanan Nama Jakarta dari Sunda Kalapa hingga DKI Jakarta

Gedung Balaikota saat ini sebagai kantor gubernur dibangun pada abad ke-19. Terletak di Jl. Medan Merdeka Selatan, semula sebagai tempat kediaman Burgemeester (walikota) disamping untuk kantor penyelenggaraan pemerintahan kota Jakarta.

SATYABERITA - Jakarta, ibu kota negara yang kini menjadi jantung kehidupan ekonomi dan pemerintahan Indonesia, menyimpan sejarah panjang yang sarat makna. Berawal dari pelabuhan kecil di muara Ciliwung hingga menjadi megapolitan dunia, inilah sejarah panjang perubahan nama Jakarta.

Nama Jakarta sendiri telah mengalami berbagai transformasi sejak lebih dari 500 tahun silam. Melalui rekam jejak sejarah, kota ini telah berganti nama beberapa kali, mencerminkan perubahan kekuasaan dan peran strategisnya dari masa ke masa.

Sejarah Jakarta bermula dari sebuah pelabuhan kecil di estuari Sungai Ciliwung. Sekitar abad ke-14, wilayah ini dikenal sebagai Sunda Kalapa, pelabuhan utama Kerajaan Sunda Pajajaran. 

Catatan dari pengembara Eropa pada abad ke-16 menggambarkan Sunda Kalapa sebagai pusat perdagangan penting yang ramai didatangi pedagang dari berbagai penjuru dunia.

Museum Fatahillah, bangunan ini dahulu merupakan Balai Kota Batavia/Stadhuis van Batavia dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn. Bangunan ini menyerupai Istana Dam di Amsterdam. 

Pada 22 Juni 1527, Pangeran Fatahillah dari Kesultanan Demak menyerang dan merebut Sunda Kalapa dari kekuasaan Portugis. 

Kemenangan ini ditandai dengan penggantian nama menjadi Jayakarta, yang berarti "kemenangan yang sempurna". Tanggal ini kemudian diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kota Jakarta setiap tahunnya.

Memasuki abad ke-17, kolonial Belanda melalui VOC mengambil alih Jayakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia pada tahun 1621. Nama ini diambil dari Batavieren, nenek moyang bangsa Belanda. 

Batavia pun berkembang sebagai pusat pemerintahan kolonial dan pelabuhan dagang penting. Karena kemiripan geografis dengan Belanda, kanal-kanal dibangun untuk mengatasi ancaman banjir.

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo terletak di Jakarta Pusat. RSCM didirikan pada 19 November 1919 salah satu peninggalan masa penjajahan yang masih berdiri kokoh sampai saat ini. 

Seiring waktu, Batavia menjadi tempat kelahiran gerakan nasional, salah satunya melalui Kongres Pemuda Kedua tahun 1928. Namun, Perang Dunia II membawa perubahan besar: saat Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, Batavia diganti namanya menjadi Jakarta Tokubetsu Shi.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Jakarta menjadi pusat pemerintahan negara yang baru merdeka. 

Perjalanan nama dan status Jakarta pun terus berlanjut hingga akhirnya ditetapkan secara resmi sebagai Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.

Jakarta kini telah tumbuh menjadi salah satu kota megapolitan terbesar di dunia, pusat ekonomi, politik, dan budaya, serta rumah bagi keberagaman masyarakat dari berbagai latar belakang.

Kronologi Perubahan Nama Jakarta:

Abad ke-14: Sunda Kalapa, pelabuhan utama Kerajaan Pajajaran

22 Juni 1527: Menjadi Jayakarta setelah direbut oleh Pangeran Fatahillah

4 Maret 1621: VOC Belanda menamakannya Stad Batavia

1 April 1905: Berganti menjadi Gemeente Batavia

8 Januari 1935: Menjadi Stad Gemeente Batavia

8 Agustus 1942: Pendudukan Jepang mengubah nama menjadi Jakarta Tokubetsu Shi

September 1945: Pemerintah Nasional Kota Jakarta

28 Maret 1950: Berganti menjadi Praj’a Jakarta

22 Juni 1956: Nama resmi dikukuhkan kembali sebagai Jakarta

18 Januari 1958: Menjadi Kotamadya Djakarta Raya di bawah Provinsi Jawa Barat

1959: Naik status menjadi Daerah Tingkat I dipimpin Gubernur

1961: Resmi menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI)

31 Agustus 1964: Ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara RI

31 Agustus 1999: Disesuaikan menjadi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan status otonomi

30 Juli 2007: UU Nomor 29 Tahun 2007 memperkuat status DKI Jakarta sebagai Ibu Kota NKRI. 
(Sumber Pemprov DKI Jakarta/pot) 

Komentar0

Type above and press Enter to search.