TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Kenapa Jakarta Harus Membangun Giant Sea Wall? Ini Penjelasan Fauzi Bowo

SATYABERITA — Rencana pembangunan Giant Sea Wall (GSW) atau tanggul laut raksasa di utara Jakarta kembali menjadi sorotan setelah Presiden Prabowo menyampaikan akan membangun sekaligus membantu anggran pembangunannya. 

Gagasan ini pernah dilontarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada tahun 2012 dihadapan pimpinan media saat berkunjung ke kantor Harian Kompas. 

Menurutnya pria yang akrab disapa Foke itu, sebagai solusi menyeluruh terhadap berbagai permasalahan kronis Ibu Kota, mulai dari banjir rob hingga krisis air bersih, Jakarta membutuhkan GSW. 

Saat ini, Jakarta masih belum memiliki sistem tanggul laut berskala besar. Padahal, menurut Fauzi, keberadaan GSW sangat penting untuk melindungi wilayah pesisir dari ancaman rob yang makin meningkat setiap tahunnya.

Namun lebih dari itu, Fauzi menekankan bahwa GSW bukan sekadar proyek infrastruktur pertahanan pantai akan tetapi juga dapat berfungsi sebagai kawasan cadangan air bersih. 

“Sea wall system bisa menjadi tempat penyimpanan air bersih. Ini sangat penting mengingat kebutuhan air bersih Jakarta terus meningkat, sementara ketersediaan sumber air makin terbatas,” ungkap Fauzi Bowo. 

Menurut Fauzi, GSW akan menjadi solusi jangka panjang karena memiliki multifungsi. Selain waduk raksasa penyimpan air bersih, tanggul ini juga akan dilengkapi dengan jalan lingkar di atasnya serta menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di pesisir utara Jakarta.

Untuk mewujudkan megaproyek ini, dibutuhkan dana tidak sedikit. Fauzi memperkirakan anggaran pembangunan GSW minimal mencapai Rp 150 triliun. Karena itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam pembiayaannya.

“Yang pertama dan paling utama adalah membangun kepercayaan. Pemerintah daerah harus menjadi entitas yang kredibel. Tanpa itu, proyek sebesar apa pun tidak akan berjalan,” ujar Fauzi.

Ia menambahkan, kredibilitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan anggaran sudah terbukti dengan raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

“Predikat ini adalah modal penting untuk menjual obligasi daerah. Ini tidak mudah, karena aset DKI Jakarta nilainya mencapai Rp 350 triliun sampai Rp 400 triliun,” jelasnya.

Jadi dengan landasan kepercayaan publik dan kekuatan finansial tersebut, Fauzi optimistis Pemprov DKI dapat menjalankan proyek-proyek besar, termasuk Giant Sea Wall.

Fauzi Bowo mengatakan, sembari menunggu realisasi GSW, Pemprov DKI juga telah memulai langkah jangka pendek untuk mengatasi kebutuhan air bersih. 

Salah satunya adalah pembangunan pabrik penjernihan air di Curug, Karawang, Jawa Barat. Proyek ini ditargetkan dapat membantu memenuhi pasokan air bersih bagi warga Jakarta dalam waktu dekat.

"GSW adalah solusi jangka panjang yang harus tuntas paling lambat sebelum tahun 2025, sebelum prediksi banjir rob besar melanda seluruh kawasan pantai utara Pulau Jawa," pungkasnya. (pot) 


Komentar0

Type above and press Enter to search.