TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Melawan Lupa: Giant Sea Wall Dicetuskan Fauzi Bowo, Kini Digarap Presiden Prabowo

SATYABERITA – Wacana pembangunan Giant Sea Wall kembali mencuat setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk membangun tanggul laut raksasa di pantai utara Jawa (Pantura). 

Proyek ambisius ini akan membentang sepanjang 500 kilometer, dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur, dengan anggaran mencapai US$ 80 miliar.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam pidatonya pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Kamis (12/6). 

Presiden menegaskan bahwa proyek ini krusial untuk melindungi kawasan pesisir dari ancaman banjir rob, sekaligus menjadi langkah strategis dalam pembangunan infrastruktur nasional.

Namun, jauh sebelum proyek ini digaungkan di tingkat nasional, ide pembangunan tanggul raksasa sudah pernah dicetuskan oleh Gubernur DKI Jakarta periode 2007–2012, Fauzi Bowo. 
Mengutip kanal YouTube resmi Bappeda DKI Jakarta, Fauzi Bowo menjadi tokoh pertama yang menginisiasi konsep Giant Sea Wall sebagai respons atas ancaman banjir rob di Jakarta.

Menurut Fauzi, banjir rob di Jakarta disebabkan oleh tiga faktor utama: meningkatnya volume air dari hulu, penurunan muka tanah, dan kenaikan permukaan air laut. 

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut menurut Fauzi Bowo, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat itu menyusun master plan pembangunan tanggul pesisir sebagai bagian dari konsep besar Waterfront City Jakarta.

“Warga Jakarta yang saya cintai, kita baru saja menyaksikan gambaran masa depan Waterfront City Jakarta. Diperlukan waktu panjang mewujudkannya. Sejak 2007, saya telah menyelesaikan master plan-nya. Dengan ini, saya berharap kita memiliki visi dan kebanggaan yang sama untuk masa depan Jakarta,” ujar Fauzi Bowo dalam pernyataan terekam di kanal YouTube Bappeda DKI.
Untuk diketahui, Giant Sea Wall sendiri dirancang memiliki fungsi ganda. Selain menjadi perlindungan utama dari banjir rob di pesisir utara Jakarta, kawasan ini juga akan berfungsi sebagai waduk penyedia air baku dan air bersih berkelanjutan. 

Proyek ini mengakomodasi waduk berkapasitas sekitar 1 miliar meter kubik, guna memenuhi kebutuhan air warga Jakarta hingga tahun 2080.

Tidak hanya itu, kawasan Giant Sea Wall direncanakan menjadi bagian dari pengembangan wilayah Jakarta ke arah laut, sejalan dengan visi menjadikan ibu kota sebagai waterfront city bertaraf internasional. 
Nantinya, kawasan ini akan terhubung dengan jaringan jalan tol dan MRT, serta dilengkapi jembatan modern setinggi 100 meter di atas permukaan laut dengan bentang mencapai 1 kilometer. 

Jembatan ini akan menjadi jalur penting bagi lalu lintas kapal penumpang dan barang dari dan ke Pelabuhan Internasional Tanjung Priok.

Kini, setelah hampir dua dekade sejak ide itu pertama kali digagas, pembangunan Giant Sea Wall akhirnya masuk ke tahap implementasi nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo. (pot) 

Komentar0

Type above and press Enter to search.