TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Jakarta Dilanda Banjir, Warga Keluhkan Lambatnya Penanganan

SATYABERITA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 27 Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta terendam banjir pada Minggu (6/7/2025) pagi. 

Genangan ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Jabodetabek pada Sabtu malam (5/7).

“BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 27 RT dan 1 ruas jalan di Jakarta,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).

Dari jumlah tersebut, banjir terjadi di 6 RT di Jakarta Selatan dan 21 RT di Jakarta Timur. BPBD menyebut banjir disebabkan oleh hujan deras dan kiriman air dari hulu Sungai Ciliwung menyusul naiknya status Bendung Katulampa, Bogor, menjadi Siaga 3 (waspada) pada Sabtu (5/7).

Di Jakarta Timur, kondisi terparah tercatat di wilayah RT 04/05 Ciracas, tepatnya di sekitar Jembatan Komseko. 

Dalam video yang beredar di media sosial, jembatan tersebut nyaris tenggelam, sementara air sudah memasuki rumah warga.

Warga mengeluhkan lambatnya penanganan banjir dan berharap ada langkah konkret dari pemerintah. 

"Kami berharap ada penanganan cepat dari pemerintah DKI. Kenapa setiap hujan pasti banjir, ini pasti ada yang salah. Sebaiknya lakukan kajian mendalam kenapa setiap hujan kawasan ini selalu banjir," ujar Haji Rasyidi, warga Ciracas, saat dihubungi, Minggu (6/7/2025) malam. 

Haji Rasyidi yang juga merupakan mantan anggota DPRD DKI periode 2019-2024 ini berharap Gubernur Pramono segera mengambil tindakan cepat apalagi dengan adanya banjir sangat beresiko terhadap kesehatan warga. 

"Kita tau salah satu misi gubernur Pramono adalah penanganan banjir secara menyeluruh. Seharusnya dalam mengatasi banjir bisa dilakukan dengan cepat," katanya. 

"Apalagi banjir sangat berpengaruh  terhadap kesehatan," ujar pria yang akrab disapa pak Haji ini sekaligus berharap Pemprov DKI paska banjir untuk segera mengkaji langkah kongkrit dalam mengatasi banjir. 

"Sebagai warga kami meminta agar penanggulangan dilakukan lebih maksimal guna mencegah kerusakan lebih lanjut dan risiko kesehatan," sambungnya. 

Sementara itu, Kepala Satgas Korwil BPBD Kota Jakarta Timur, Ali, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh kombinasi hujan lokal dan meningkatnya debit air dari hulu.

“Penyebabnya adalah hujan serta kenaikan Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Katulampa yang mencapai 110 cm (Siaga 3) pada pukul 17.00 WIB,” jelas Ali.

Tidak hanya itu, Pos Pemantauan Depok juga mencatat kenaikan signifikan. Pada pukul 21.00 WIB, TMA di Pos Depok naik menjadi 270 cm (Siaga 3), dan meningkat lagi menjadi 345 cm (Siaga 2) pada pukul 22.00 WIB.

BPBD DKI Jakarta mengimbau warga tetap waspada dan segera melapor jika terjadi genangan tinggi atau situasi darurat lainnya. 

Rincian Dampak di Jakarta

Jakarta Selatan

Tanjung Barat: 2 RT (110–210 cm)

Pejaten Timur: 4 RT (220 cm)

Manggarai: 3 RT (sekitar 5 cm)

Rawa Jati, Kebon Baru, Pengadegan, Pejaten Timur, dan lainnya ikut terdampak. 

Jakarta Timur

Bidara Cina: 14 RT terendam (180–200 cm)

Kampung Melayu: 4 RT (±175 cm)

Balekambang: 3 RT (130–150 cm)


Komentar0

Type above and press Enter to search.