Pegiat food combining sekaligus praktisi kesehatan, Erikar Lebang, menyebut sarapan ideal sebaiknya cukup dengan buah segar. Hal ini sejalan dengan ritme sirkadian tubuh yang berlangsung selama 24 jam.
Pada rentang waktu pukul 04.00 – 12.00, tubuh manusia sedang berada dalam fase pembuangan sisa-sisa makanan dan metabolisme. Proses ini sangat menguras energi sehingga konsumsi makanan berat bisa mengganggu sistem pencernaan.
“Buah dimakan saat sarapan tidak akan menyita dan mengganggu alokasi energi tubuh. Buah adalah sarapan ideal. Oh ya, jangan lupa ditemani air mineral,” ujar Erikar melalui akun Instagram pribadinya, @erikarlebang.
Sementara itu ahli food combining lainnya, Andang W. Gunawan, menjelaskan dalam bukunya Food Combining (Gramedia Pustaka Utama) bahwa kebutuhan kalori bisa tetap terpenuhi lewat buah.
Sebanyak 300 gram aneka buah segar, misalnya pepaya, apel, dan nanas, mengandung sekitar 125 kalori. Jumlah ini setara dengan kombinasi 3 sendok makan nasi dan 1 butir telur dadar dengan berat masing-masing 50 gram.
“Tentu saja nasi dan telur dalam jumlah sekecil itu tidak mengenyangkan. Bahkan, kombinasi nasi dan telur bukan pasangan serasi, apalagi bila porsinya banyak dan sama besar,” jelas Andang.
Menurut dia, konsumsi nasi dan telur dalam porsi besar justru dapat memperlambat pencernaan di lambung hingga 6–8 jam. Akibatnya, energi tubuh terkuras untuk mencerna makanan, sementara sebagian makanan berisiko tidak tercerna sempurna dan meninggalkan residu yang bisa menyumbat sistem tubuh.
Jadi dengan pertimbangan tersebut, para praktisi kesehatan menyarankan masyarakat mulai mempertimbangkan sarapan buah sebagai alternatif yang lebih sehat. Buah dinilai lebih cepat dicerna, tidak membebani tubuh, serta membantu menjaga energi sepanjang hari.
(Dikutip dari berbagai sumber/pot)
Komentar0