TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Ekonom Nasional dan Mantan Stafsus Presiden, Dr. Arif Budimanta, Tutup Usia

SATYABERITA – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka menyelimuti dunia ekonomi dan akademisi Indonesia. Dr. Arif Budimanta, ekonom terkemuka sekaligus mantan Staf Khusus Presiden Joko Widodo bidang ekonomi, wafat pada Sabtu (6/9/2025) pukul 00.06 WIB di Jakarta.

Arif Budimanta dikenal luas sebagai pemikir ekonomi kerakyatan yang berintegritas. Selain menjadi Stafsus Presiden (2019–2025), ia juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah periode 2022–2027.

Arif lahir di Medan pada 15 Maret 1968. Ia menempuh pendidikan Sarjana Ilmu Tanah di IPB (1990), Magister Ekonomi Sumber Daya Alam di Universitas Indonesia (1996), dan meraih gelar doktor dari FISIP UI (2006).

Tak berhenti di dalam negeri, Arif juga memperdalam studi keuangan di University of Chicago serta mengikuti Senior Executive Program di Harvard Business School.

Kariernya melintasi dunia politik, ekonomi, dan akademik. Ia pernah menjadi Anggota DPR RI (2009–2014), Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR, hingga menjabat Senior Advisor Menteri Keuangan (2014–2016) dan Tim Ahli Menko PMK (2014–2019). Selain itu, ia pernah menjabat Direktur di Indonesia Eximbank (2015–2020) dan Komisaris Bank Mandiri sejak 2020.

Arif juga aktif di berbagai organisasi, termasuk Majelis Ekonomi dan Keuangan Syariah (MES) serta Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Di dunia akademik, ia dikenal sebagai penulis buku Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran (2019) serta dosen pascasarjana di UI dan ITB Ahmad Dahlan. Pemikirannya kerap hadir di berbagai jurnal internasional dan forum ekonomi global.

Dikenal sebagai sosok bijaksana dan rendah hati, Arif Budimanta memiliki dedikasi tinggi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dan kerakyatan. Pada 2024, ia dianugerahi Bintang Jasa Pratama oleh Presiden Joko Widodo atas jasa dan pengabdiannya bagi negeri.

Sebelumnya melalui pernyataan resmi, keluarga menyampaikan rasa terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan masyarakat.

“Kami dengan tulus berterima kasih atas doa, perhatian, dan dukungan selama masa pemulihan dan saat ini. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan kami. Semoga Allah SWT menerima amal almarhum, mengampuni dosanya, melipatgandakan amal baiknya, melapangkan kuburnya, dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya.”




Komentar0

Type above and press Enter to search.