SATYABERITA – Ibukota Indonesia kembali menjadi pusat perhatian dunia olahraga. Untuk pertama kalinya, Jakarta akan menjadi tuan rumah Jakarta International Orienteering Championship (JIOC) 2025 – World Ranking Event (WRE), sebuah kejuaraan orienteering berkelas dunia yang diakui resmi oleh International Orienteering Federation (IOF).
Kejuaraan ini akan berlangsung selama dua hari, Sabtu, 25 Oktober 2025, Sprint Distance di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan dan Minggu, 26 Oktober 2025, Sprint Distance di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.
Ketua Panitia JIOC 2025, Fico Azhari, mengatakan ajang ini bukan hanya soal kompetisi, melainkan juga wadah bagi pemuda Indonesia untuk berprestasi sekaligus menginspirasi.
“Kami ingin menghadirkan ruang bagi pemuda untuk menunjukkan kemampuan, berkompetisi sehat, dan memberi dampak positif. JIOC 2025 juga menjadi momentum memperingati semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober, simbol persatuan dan kontribusi nyata anak bangsa,” ujar Fico dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/9/2025).
Selain itu, JIOC 2025 akan menjadi World Ranking Event pertama di tingkat provinsi di Indonesia, sebuah pencapaian bersejarah yang sekaligus mengangkat citra Jakarta sebagai pusat olahraga petualangan bertaraf internasional.
Menurut Fico, ajang JIOC 2025 akan diikuti lebih dari 200 atlet dari dalam dan luar negeri dipastikan ambil bagian, termasuk perwakilan dari 8 negara Asia dan Eropa termasuk disaksikan ribuan penonton.
"Ajang ini juga diprediksi menyedot perhatian lebih dari 1000 penonton, termasuk masyarakat umum, supporter, serta tamu undangan khusus dari Pemprov DKI Jakarta, Dispora, Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI), hingga KORMI Nasional dan DKI Jakarta.
Untuk para juara kata Fico, akan mendapatkan medali dan sertifikat penghargaan, namun yang lebih bergengsi adalah poin resmi World Ranking Event (WRE) yang sangat berharga untuk mendongkrak peringkat atlet di level dunia.
Diharapkan dengan digelarnya JIOC 2025, Jakarta diproyeksikan semakin diakui sebagai destinasi olahraga petualangan internasional. Event ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga sarana memperkuat identitas pemuda Indonesia sebagai generasi berprestasi yang siap bersaing di panggung global. (pot)
Komentar0