Kebakaran yang terjadi sehari sebelumnya itu menghanguskan permukiman padat penduduk dan membuat ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal.
Dalam kunjungannya, Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta tersebut menyampaikan belasungkawa sekaligus menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.
Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok, seperti beras, mie instan, pampers untuk anak-anak dan lansia, serta uang tunai.
“Kami sebagai wakil rakyat tentu berharap pemerintah daerah memberikan perhatian khusus kepada para korban kebakaran,” ujar Jupiter di lokasi, Selasa (30/9/2025).
Ia menambahkan, banyak aspirasi warga yang meminta bantuan untuk bisa kembali membangun rumahnya. Sebagian besar korban, kata Jupiter, berasal dari keluarga kurang mampu.
Meski begitu, Jupiter mengapresiasi langkah cepat Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sosial, BPBD, SKPD, hingga BUMD seperti PAM Jaya yang sigap turun membantu korban sejak awal musibah.
Selain itu, ia juga mendorong agar Pemprov DKI membangun hidran mandiri di kawasan padat penduduk, termasuk di Gang Langgar.
Menurutnya, anggaran besar yang dialokasikan dalam APBD untuk Dinas Gulkarmat harus diarahkan salah satunya untuk membangun sarana pencegahan kebakaran.
“Di wilayah padat penduduk wajib ada hidran mandiri. Kami akan menyuarakan hal ini melalui pandangan umum Fraksi NasDem,” tegasnya.
Tak lupa, Jupiter mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama terkait kondisi instalasi listrik di rumah masing-masing, guna mencegah kebakaran serupa terulang kembali.
Sementara itu, Lurah Tangki, Iqbal Rahmat Thahir, menyebutkan kebakaran tersebut berdampak pada 317 kepala keluarga atau sekitar 1.256 jiwa. Ia menjelaskan, api diduga berasal dari korsleting listrik pada kipas angin.
“Syukurlah tidak ada korban jiwa maupun luka bakar,” kata Iqbal.
Menurutnya, bantuan dari Pemprov DKI sejauh ini sudah cukup, mulai dari konsumsi tiga kali sehari untuk para pengungsi hingga air mineral dan kebutuhan pokok lainnya.
Namun, pihak kelurahan masih menghadapi kendala dalam pendataan warga terdampak lantaran banyak yang memilih mengungsi ke rumah kerabat. (pot)
Komentar0