Meski kalah cepat dari rekan setimnya, Francesco "Pecco" Bagnaia yang keluar sebagai pemenang di Motegi, hasil tersebut sudah cukup memastikan Marquez mengamankan mahkota juara dunia musim ini.
Kemenangan ini menjadi momen istimewa bagi Marquez. Pasalnya, ia harus menunggu enam tahun lamanya sejak terakhir kali mengangkat trofi juara dunia pada 2019 bersama Repsol Honda.
Kini, di usia 32 tahun, pebalap berjuluk The Baby Alien itu kembali membuktikan kualitasnya dengan mendominasi hampir sepanjang musim 2025.
Sepanjang musim, Marquez tampil impresif dengan kemenangan di sejumlah seri penting seperti Thailand, Argentina, Qatar, Italia, Assen Belanda, Sachsenring Jerman, Brno Ceko, Austria, hingga Hungaria. Konsistensinya membuatnya sulit dikejar para rival.
Perpindahan Marquez dari Honda ke Ducati tahun lalu terbukti menjadi keputusan tepat. Bersama motor Desmosedici GP, ia tampil lebih segar, agresif, dan kembali ke performa terbaiknya.
Meski hanya naik podium kedua di Motegi, Marquez tetap larut dalam euforia. Gelar dunia kesembilannya di kelas MotoGP terasa bak “oase di padang gurun” setelah melewati masa sulit akibat cedera dan performa menurun bersama Honda.
“Rasanya luar biasa bisa kembali ke puncak. Terima kasih untuk tim Ducati dan semua yang selalu percaya pada saya,” ujar Marquez usai balapan.
Marc Marquez menegaskan dirinya masih menjadi salah satu pebalap terbaik sepanjang sejarah MotoGP. (pot)
Komentar0