TpOlTfrpTSY5BUO8BSd8Tfr0Gi==

Reshuffle Kabinet Prabowo: Langkah Strategi Penguatan Asta Cita

Istana Negara kembali menjadi pusat perhatian publik hari ini. Presiden Prabowo Subianto resmi melantik sejumlah pejabat tinggi negara melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96P Tahun 2025. Gelombang reshuffle kali ini menjadi salah satu yang paling dinamis sejak awal periode Kabinet Merah Putih 2024–2029, dengan wajah-wajah lama maupun baru yang masuk dalam lingkaran kekuasaan.

Oleh : Ical Syamsudin, S.Sos
Pegiat Anti Korupsi

Salah satu sorotan utama adalah penunjukan Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam). Jabatan strategis ini sebelumnya kosong setelah Budi Gunawan diberhentikan, dan untuk sementara waktu diisi oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai pejabat ad interim.

Pengangkatan Djamari menegaskan komitmen Presiden Prabowo untuk memperkuat koordinasi di bidang politik, hukum, dan keamanan. Dengan latar belakang militer dan pengalaman panjang di dunia pertahanan, kehadiran Djamari diyakini mampu memperkokoh sinergi antara TNI, Polri, dan lembaga penegak hukum dalam menjaga stabilitas nasional.

Nama lain yang tak kalah mencuri perhatian adalah Erick Thohir. Mantan Menteri BUMN itu kini resmi dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menggantikan Dito Ariotedjo yang dicopot pada awal September lalu.

Perpindahan Erick dari kementerian strategis bidang ekonomi ke sektor olahraga dan kepemudaan menimbulkan banyak spekulasi. Namun, keputusan Presiden diyakini terkait dengan rekam jejak Erick yang kuat di dunia olahraga, termasuk keberhasilannya memimpin PSSI dan perannya dalam sejumlah event internasional. Dengan posisi barunya, Erick diharapkan mampu membenahi tata kelola olahraga sekaligus meningkatkan prestasi atlet Indonesia di level global.

Sementara itu, kabar gembira juga datang dari kalangan perempuan. Farida Faricha resmi dilantik sebagai Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop). Kehadirannya dianggap sebagai langkah politik sekaligus simbol komitmen pemerintah terhadap pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi kerakyatan.

Pengangkatan Farida juga diyakini sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan politik di dalam koalisi, mengingat dirinya memiliki kedekatan dengan salah satu partai pendukung pemerintah.

Selain menteri dan wakil menteri, Presiden juga mengangkat beberapa pejabat baru di lingkar istana. Salah satunya adalah Komjen (Purn) Ahmad Dofiri, yang kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat, dan Reformasi Polri.

Dengan pengalaman panjangnya di tubuh kepolisian, Ahmad Dofiri diharapkan mampu memberikan masukan strategis untuk mempercepat reformasi institusi Polri serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap aparat keamanan

Tidak hanya itu, reshuffle kali ini juga melahirkan wajah baru di beberapa posisi strategis lain:

Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan,

Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah,

Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan,

Rohmat Marzuki sebagai Wakil Menteri Kehutanan,

Sarah Sadiqa sebagai Ketua LKPP, serta
Pelantikan ini disaksikan langsung oleh para pejabat tinggi negara, termasuk Mendagri Tito Karnavian yang turut hadir meski tidak mengalami perubahan jabatan.

Reshuffle ini memberi sinyal jelas bahwa Presiden Prabowo sedang mengonsolidasikan kekuatan di sektor keamanan sekaligus memperkuat basis politik di bidang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan menempatkan figur militer di Menko Polkam, teknokrat di Menpora, serta perwakilan politik di kursi wakil menteri, Prabowo tampak berusaha menyeimbangkan antara stabilitas keamanan, profesionalisme teknokratik, dan akomodasi politik.

Selain itu, kehadiran pejabat baru di lingkar istana menunjukkan bahwa Presiden tidak hanya berfokus pada kementerian utama, tetapi juga memperkuat infrastruktur komunikasi, reformasi institusi, dan tata kelola program prioritas seperti gizi nasional dan koperasi.

Reshuffle kabinet hari ini menandai babak baru dalam perjalanan Kabinet Merah Putih 2024–2029. Dengan masuknya Djamari Chaniago, Erick Thohir, Farida Faricha, Ahmad Dofiri, serta sejumlah nama lain, peta kekuasaan di lingkaran Prabowo semakin lengkap.

Publik kini menaruh harapan besar agar para pejabat yang baru dilantik mampu menjawab tantangan bangsa: dari menjaga stabilitas politik dan keamanan, mendorong prestasi olahraga, memberdayakan ekonomi kerakyatan, hingga mempercepat reformasi birokrasi.

Reshuffle kali ini bukan sekadar pergantian posisi, melainkan strategi besar Presiden Prabowo untuk mengokohkan fondasi pemerintahannya dalam lima tahun ke depan.

Komentar0

Type above and press Enter to search.